Kita belum pernah tau caranya untuk memajukan negeri kita ini. Cuma kalo kita hanya begini-begini saja percuma juga. Mungkin kita harus memulai sesuatu yang baru. Seperti menolong sesama. Berbagi tugas.
Contohnya, kalo saudara kita perlu atau dalam kekurangan, coba jadikan tanggungjawab dan amanah buat kita. Kalo tetangga kita ada yang kelaparan, coba kita jadikan bagian dari tugas kita memberikan mereka makanan. Bukankah makanan hanya dibawah 10rb sekali makan?
Atau kalo ada anak2 jalanan, tukang semir, dan tukang koran yang menawarkan kita jasa dan banrangnya pada waktu kita makan siang, bisa kita bayar dengan memberlikan seporsi makanan dan segelas minuman. Kalo ini bisa kita terapkan, mungkin hidup masyarakat akan berkualitas karena untuk keperluan makan saja semua bisa saling bantu dan anggaran makan anak2 yang kurang beruntung bisa dibuat bayar sekolah mereka
Selasa, 10 Juni 2008
Senin, 09 Juni 2008
Kita Diciptakan sebagai Mahluk Baik

Beberapa waktu lalu aku coba menarik lagi arti kehidupan ini. Adakah yang lebih indah dari menjadi orang kaya dan punya kekuasaan? Secara singkat pasti ini yang diinginkan. Namun waktu terus berjalan, penguasa-pengiasa mendapatkan kenikmatan kekuasaan dan tidak mampu bersikap sewaktu ini dicabut. Orang kaya raya mendapatkan yang dicari, namun menyakitkan waktu harus dilepaskan oleh Zat yang Maha kuasa.
Ternyata waktu kita merenung di sepertiga malam, kita mampu menarik sebuah kesimpulan. Rasulullah SAW adalah teladan segala teladan. Beliau tidak pernah menumpuk harta walaupun segala rampasan perang yang begitu banyak. Setiap sen hartanya disedekahkan dan dibelanjakan di jalan ALLoh, Subhanallah. Begitu juga kekuasaan yang dmiliki tidak membuat Beliau menjadi majikan, masih mempunyai waktu menyuapi seorang pengemis Yahudi yang buta dan memberikan makan anjing berkudis setiap pagi.
Masih ada alasankah kita untuk hidup didunia selain untuk berbuat baik kepada mahluk Alloh? Kalo tetangga kita ada yang berjualan, masikah kita harus membeli sebungkus rokok ditempat orang lain, bukankah menolong sesama terutama orang dekat lebih mulia dan sebuah niatan dan perbuatan yang baik? Tidak susah dalam perjalanan pulang kita menunda membeli sbungkus rokok untuk lebih melancarkan usaha tetangga kita, walaupun sebungkus hanya 10 rb dan untung hanya seribu saja namun niatan kita lebih mulia.
Ayo kita mulai berbuat baik dari hal yang kecil dan jangan lupa saling mengingatkan sesama.
Langganan:
Komentar (Atom)
