Kamis, 14 Agustus 2008

Indonesia, Irlandia dengan pendidikan gratis

Mungkin kita mengenal Republik Irlandia dari berbagai film dan berita, yang menceritakan tentang sisi negative mengenai sejarah bangsa itu. Irlandia adalah negara yang mencakup lima perenam Pulau Irlandia yang terletak di bagian barat laut Eropa. Populasi Irlandia berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa.

Kemerdekaan Irlandia dari Inggris didapat pada 29 Desember 1937 setelah melewati 8 abad perjuangan. Negara ini dikenal sebagai Negara pengekspor manusia ke Negara-negara lain dan juga, puisi tragisnya, perang saudaranya, serta lepranya. Tetapi sekarang sesuatu perubahan menakjubkan telah terjadi. Dari berbagai sumber diinternet, penulis mencoba merangkum sejarah singkat dan keberhasilan Irlandia yang harusnya mampu kita tiru di Batam ini

Sebagai informasi, PDB perkapita Irlandia sekarang adalah US$50.150 dan menempati peringkat 5 didunia dan Irlandia juga menjadi Negara terkaya kedua dieropa setelah Luxembourg. Menurut wikipedia, data tahun 2006, USA PDB tahun 2006 USD 44,190, UK tahun 2005 USD 39,213, Perancis tahun 2006 USD 35,404 dan Jerman tahun 2006 USD 35,204.

Mungkin kita bertanya apa kita Republik Irlandia bermetamorfosis dari negara miskin di  Eropa menjadi Negara kaya Eropa hanya kurang dari dalam waktu yang kurang dari 50 tahun saja.

Irlandia mulai melakukan semuanya pada awal 1960 dengan menggratiskan pendidikan
sekolah menengah, memungkinkan anak kelas bawah bisa menyelesaikan
sekolah menengah atau sekolah teknik.


Irlandia pun berubah. Dalam perkembangan yang tidak biasa, pemerintah,
serikat pekerja terbesar, petani, dan kalangan industri bersetuju
melakukan langkah perbaikan fiskal, memotong pajak korporasi sampai 12,5 persen, mengurangi gaji dan harga, serta merayu investasi asing. Pada 1996, Irlandia membuat pendidikan tinggi pada dasarnya gratis, sehingga tenaga kerja berpendidikan lebih banyak lagi.

Pada 1990, angkatan kerja Irlandia adalah 1,1 juta. Tahun ini mencapai
2 juta, tanpa ada penganggur, dan 200 ribu pekerja asing (termasuk 50
ribu Cina). Negara lain memperhatikan perubahan ini. Perdana Menteri
Bertie Ahern mengatakan, "Saya bertemu perdana menteri Cina
lima kali
dalam dua tahun terakhir."

Nasehat Irlandia sangat sederhana: Buat agar pendidikan menengah dan
Tinggi gratis; buat pajak korporasi rendah, sederhana, dan transparan;
aktif mencari perusahaan global; buka ekonomi untuk kompetisi; berbicara bahasa Inggris; ciptakan kebijakan fiskal yang tertib; dan ciptakan konsensus keseluruhan paket ini dengan buruh dan manajemen--dan setia di sana karena Anda juga bisa menjadi engara terkaya di Eropa. "Ini bukan keajaiban, kami tidak menemukan emas," kata Mary Harney. "Ini kebijakan domestik yang tepat dan percaya globalisasi."

Ternyata sekolah gratis dalam level makro memang-benar-benar dapat membuat bangsa dan negara justru menjadi jauh lebih maju dan berkembang.

Perdana Menterinya Bertie Ahern acapkali mengadakan pertemuan dengan
perdana menteri Cina setidaknya lima kali dalam dua tahun terakhir),
sangat sederhana: 
1.       Buat agar pendidikan menengah dan Tinggi gratis
2.       Ciptakan pajak korporasi rendah, sederhana, dan transparan
3.       Aktif mencari perusahaan global
4.       Buka pintu ekonomi untuk berkompetisi.
5.       Berbicara bahasa Inggris, mungkin juga Cina.
6.       Ciptakan kebijakan fiskal yang tertib
7.       Dan ciptakan konsensus keseluruhan paket ini bersama dengan buruh dan manajemen dan komitmen dengan konsensus tersebut. 
Langkah tersebutlah yg menjulangkan Irlandia menjadi negara terkaya di Eropa, dan itu bukan keajaiban, semuanya langkah tersebut terukur dengan perencanaan yang baik dan percaya globalisasi. 
Kapan Indonesia bisa melakukan hal ini, kita harus berani berkorban sedikit demi investasi pendidikan. Kita bisa belajar dengan menahan diri dari subsidi pemerintah yang besar disektor2 BBM dan mengurangi korupsi. Kalo kita mampu berkorban tanpa kemewahan dan gaya konsumtif, saya yakin 10-15 tahun lagi kita akan berhasil

Selasa, 08 Juli 2008

Investasi Pendidikan, Bukan Industri Pendidikan

Ribut gara-gara defisit listrik di Jawa, karena dikhawatirkan investor akan lari dari Indonesia. memang sampai Wapres meminta kepada perusahaan Jepang untuk bersabar hingga tahun depan karena proyek 10000 MW akan kelar dan dijamin jawa tidak akan byarpet lagi tahun depan.

Sampai-sampai semua kalangan industri harus merubah jam kerja pada hari sabtu minggu untuk mensiasati defisit tenaga listrik di Jawa. waw, fenomena luar biasa yang membuat Indonesia berfikir keras agar tidak dicoret dari daftar tujuan investasi internasional. Siapa yang salah dari semua ini? jelas sebuah perencanaan yang gagal dari pihak elite.

Berfikir lagi tentang sebuah perbuatan baik yang implikasinya kedepan. Investasi iman bagi semua masyarakat lebih penting. bagaimana sebuah paradigma pendidikan akan merubah Indonesia ke depan. kita mulai investasi pendidikan dengan menjadikan pendidikan sebagai tujuan jangka menengah dan panjang. Kurikulum bukan dengan basis nilai UN tetapi dengan tujuan menghasilkan manusia yang berakhlak, soleh dan solehah.

Bukan dengan memajukan dunia pendidikan dengan basis kurikulum pengetahuan yang menuju pada indutrialisasi pendidikan yang berakibat harga menjadi mahal. Jadikan pendidikan seperti udara yang berhak untuk dihirup oleh siapa saja. Jadikan Pemerintah sebagai tuhan yang memberikan pendidikan seperti udara kepada warganya, sehingga kita tinggal bertugas untuk mensyukurinya saja.

Buat sebuah kurikulum menuju manusia berakhlak dengan bonus wawasan, bukan manusia berwawasan dengan bonus akhlak. Dan tanamkan filosofi belajar dengan membaca. Kita mampu, dan tidak perlu khawatir. Pemimpin Indonesia harus menjalankan dan menunjukkan kepada kita tentang sebuah pengorbanan. kita mampu berkorban kok, kita masih punya kesabaran kok, dan kita masih percaya kejayaan iman kok.

Ayo, Bangkit. Indonesia Bisa

Rabu, 02 Juli 2008

Demo Anarkis, Prinsip atau Opportunis?


Kebebasan berpendapat adalah sebuah cita-cita besar di jaman orba dan sekarang kita telah mendapatkannya. Mimpi ini terwujudkan sejak demo besar mahasiswa 1998 dan semua menyambut dengan suka ria. Dan sekarang arus demo mahasiswa dan elemen masyarakat muali terdengar lagi dengan permasalahan klasik, Tolak kenaikan BBM! 1966 dan 1998 mampu menurunkan presiden.

Tapi pembahasan yang terpenting, kenapa pemerintah sekarang bereaksi keras terhadap demo ini sampai ada korban jiwa dan penangkapan mahasiswa serta LSM penggerak demo. Dan juga kenapa masyarakat tenang saja menaggapi opera sabun ini.

Saya melihat dari 2 sisi, bahwa mahasiswa dan LSM harus melakukan ini, demo keras yang menjurus anarkis agar mendapatkan perhatian. Sah-sah saja. Dan saya juga melihat pemerintah juga harus melakukan tindakan yang tegas terhadap segala bentuk anarkisme, dan Hidup Hukum!!!

Saya salut penuh dengan tokoh LSM dan Mahasiswa yang menggiring demo tersebut menjadi headline, walaupun pemerintah lebih cerdik menggiringnya ke konflik horizontal FPI dan Aliansi Kebangsaan. Namun satu kritikan saya terhadap jiwa satria calon pemimpin bangsa ini adalah lempar batu sembunyi tangan.

Harusnya, apabila mereka memang harus melakukan anarkisme dengan tujuan baik, maka mereka harus siap dan kesatria untuk diproses secara hukum. Ditangkap dan diadili. Ini hanya harga kecil dari perjuangan membela kebenaran. Pahlawan jaman penjajahan juga dulu dianggap anarkis, provokator, pengkhianat dll tapi siap dan menggung semua aktivitas ke pemerintahan kolonial. Nah anak muda harus seperti itu, lihat Soekarno yang menuliskan pledoi pada umur 29 tahun, dia meyakinkan bahwa dia punya prinsip.

Mahasiswa dan LSM yang terdiri dari anak-anak muda harus berani mengambil resiko, menyerang dengan militan dan siap menjadi tameng perjuangan dengan darah, badan dan bahkan nyawa sekalipun. Tolong ini direnungkan.

Pemerintah sudah cukup tegas dalam mengendalikan anarkisme, dan itu harus. sama seperti pemerintah lainnya baik pemerintah kolonial, rezim, republik, otoriter harus mengamankan negara dari semua ancaman instabilitasnya. Dan biarkan semangat muda itu berkibar dengan proses fair yang diberikan. Mereka calon pemimpin yang harus tau resiko hukum agar waktu memimpi nanti akan mengekedepankan hukum sebagai panglima negara ini.

Sekali lagi, hidup mahasiswa yang berjiwa besar dan hidup pemerintah. Jangan berjuang demi sebuah kepentingan opportunis tapi berjuanglah buat kami rakyat Indonesia. Berikan semua jiwa dan ragamu untuk kami.

Selasa, 10 Juni 2008

Bukankah Indonesia juga Harus Maju

Kita belum pernah tau caranya untuk memajukan negeri kita ini. Cuma kalo kita hanya begini-begini saja percuma juga. Mungkin kita harus memulai sesuatu yang baru. Seperti menolong sesama. Berbagi tugas.

Contohnya, kalo saudara kita perlu atau dalam kekurangan, coba jadikan tanggungjawab dan amanah buat kita. Kalo tetangga kita ada yang kelaparan, coba kita jadikan bagian dari tugas kita memberikan mereka makanan. Bukankah makanan hanya dibawah 10rb sekali makan?

Atau kalo ada anak2 jalanan, tukang semir, dan tukang koran yang menawarkan kita jasa dan banrangnya pada waktu kita makan siang, bisa kita bayar dengan memberlikan seporsi makanan dan segelas minuman. Kalo ini bisa kita terapkan, mungkin hidup masyarakat akan berkualitas karena untuk keperluan makan saja semua bisa saling bantu dan anggaran makan anak2 yang kurang beruntung bisa dibuat bayar sekolah mereka

Senin, 09 Juni 2008

Kita Diciptakan sebagai Mahluk Baik


Beberapa waktu lalu aku coba menarik lagi arti kehidupan ini. Adakah yang lebih indah dari menjadi orang kaya dan punya kekuasaan? Secara singkat pasti ini yang diinginkan. Namun waktu terus berjalan, penguasa-pengiasa mendapatkan kenikmatan kekuasaan dan tidak mampu bersikap sewaktu ini dicabut. Orang kaya raya mendapatkan yang dicari, namun menyakitkan waktu harus dilepaskan oleh Zat yang Maha kuasa.

Ternyata waktu kita merenung di sepertiga malam, kita mampu menarik sebuah kesimpulan. Rasulullah SAW adalah teladan segala teladan. Beliau tidak pernah menumpuk harta walaupun segala rampasan perang yang begitu banyak. Setiap sen hartanya disedekahkan dan dibelanjakan di jalan ALLoh, Subhanallah. Begitu juga kekuasaan yang dmiliki tidak membuat Beliau menjadi majikan, masih mempunyai waktu menyuapi seorang pengemis Yahudi yang buta dan memberikan makan anjing berkudis setiap pagi.

Masih ada alasankah kita untuk hidup didunia selain untuk berbuat baik kepada mahluk Alloh? Kalo tetangga kita ada yang berjualan, masikah kita harus membeli sebungkus rokok ditempat orang lain, bukankah menolong sesama terutama orang dekat lebih mulia dan sebuah niatan dan perbuatan yang baik? Tidak susah dalam perjalanan pulang kita menunda membeli sbungkus rokok untuk lebih melancarkan usaha tetangga kita, walaupun sebungkus hanya 10 rb dan untung hanya seribu saja namun niatan kita lebih mulia.

Ayo kita mulai berbuat baik dari hal yang kecil dan jangan lupa saling mengingatkan sesama.

Selasa, 27 Mei 2008

Berbuat baik Untuk Indonesia


Indonesia merupakan sebuah negara kaya dengan segalanya. Tetapi dia hanya punya satu kekurangan, mayoritas masyarakatnya malas. Kemalasan yang membuat kita tidak mampu berbuat baik untuk sesama.

Sebuah ajaran Isalam yang membudaya namun terlupakan. Karena kemalasan yang berbuah kebodohan. Coba saja kalo mulai sekarang kita mulai bertirakat, menahan segala nafsu berkuasa, mulai bersedekah. Pasti kita akan lebih baik, baik dari segi kesejahteraan, pendidikan dan tingkah laku.

Mulai dengan bismillah dan lakukan sedekah setiap detik yang kita bisa. Tersenyum, menolong dengan hati, menggampangkan urusan orang, memberikan makan kepada orang lapar, mengajarkan ilmu kepada semua tanpa harus ketakutan kehilangan rahasia pendapatan, membangun silaturahmi dan sejuta niat dan perbuatan baik.

Pasti Indonesiaku akan jaya dan nanti suatu saat kita bisa tau bahwa kita tidak butuh lagi dengan kejayaan Indonesia yang penuh dengan kesusahan tapi kita akan mengatakan negaraku adalah negara makmur dan sejahtera, tak peduli apapun namanya namun ini adalah tanah airku. Tanah air kebaikan...

Discount Tickets
Discount Tickets