Selasa, 08 Juli 2008

Investasi Pendidikan, Bukan Industri Pendidikan

Ribut gara-gara defisit listrik di Jawa, karena dikhawatirkan investor akan lari dari Indonesia. memang sampai Wapres meminta kepada perusahaan Jepang untuk bersabar hingga tahun depan karena proyek 10000 MW akan kelar dan dijamin jawa tidak akan byarpet lagi tahun depan.

Sampai-sampai semua kalangan industri harus merubah jam kerja pada hari sabtu minggu untuk mensiasati defisit tenaga listrik di Jawa. waw, fenomena luar biasa yang membuat Indonesia berfikir keras agar tidak dicoret dari daftar tujuan investasi internasional. Siapa yang salah dari semua ini? jelas sebuah perencanaan yang gagal dari pihak elite.

Berfikir lagi tentang sebuah perbuatan baik yang implikasinya kedepan. Investasi iman bagi semua masyarakat lebih penting. bagaimana sebuah paradigma pendidikan akan merubah Indonesia ke depan. kita mulai investasi pendidikan dengan menjadikan pendidikan sebagai tujuan jangka menengah dan panjang. Kurikulum bukan dengan basis nilai UN tetapi dengan tujuan menghasilkan manusia yang berakhlak, soleh dan solehah.

Bukan dengan memajukan dunia pendidikan dengan basis kurikulum pengetahuan yang menuju pada indutrialisasi pendidikan yang berakibat harga menjadi mahal. Jadikan pendidikan seperti udara yang berhak untuk dihirup oleh siapa saja. Jadikan Pemerintah sebagai tuhan yang memberikan pendidikan seperti udara kepada warganya, sehingga kita tinggal bertugas untuk mensyukurinya saja.

Buat sebuah kurikulum menuju manusia berakhlak dengan bonus wawasan, bukan manusia berwawasan dengan bonus akhlak. Dan tanamkan filosofi belajar dengan membaca. Kita mampu, dan tidak perlu khawatir. Pemimpin Indonesia harus menjalankan dan menunjukkan kepada kita tentang sebuah pengorbanan. kita mampu berkorban kok, kita masih punya kesabaran kok, dan kita masih percaya kejayaan iman kok.

Ayo, Bangkit. Indonesia Bisa

Tidak ada komentar:

Discount Tickets
Discount Tickets