
Kebebasan berpendapat adalah sebuah cita-cita besar di jaman orba dan sekarang kita telah mendapatkannya. Mimpi ini terwujudkan sejak demo besar mahasiswa 1998 dan semua menyambut dengan suka ria. Dan sekarang arus demo mahasiswa dan elemen masyarakat muali terdengar lagi dengan permasalahan klasik, Tolak kenaikan BBM! 1966 dan 1998 mampu menurunkan presiden.
Tapi pembahasan yang terpenting, kenapa pemerintah sekarang bereaksi keras terhadap demo ini sampai ada korban jiwa dan penangkapan mahasiswa serta LSM penggerak demo. Dan juga kenapa masyarakat tenang saja menaggapi opera sabun ini.
Saya melihat dari 2 sisi, bahwa mahasiswa dan LSM harus melakukan ini, demo keras yang menjurus anarkis agar mendapatkan perhatian. Sah-sah saja. Dan saya juga melihat pemerintah juga harus melakukan tindakan yang tegas terhadap segala bentuk anarkisme, dan Hidup Hukum!!!
Saya salut penuh dengan tokoh LSM dan Mahasiswa yang menggiring demo tersebut menjadi headline, walaupun pemerintah lebih cerdik menggiringnya ke konflik horizontal FPI dan Aliansi Kebangsaan. Namun satu kritikan saya terhadap jiwa satria calon pemimpin bangsa ini adalah lempar batu sembunyi tangan.
Harusnya, apabila mereka memang harus melakukan anarkisme dengan tujuan baik, maka mereka harus siap dan kesatria untuk diproses secara hukum. Ditangkap dan diadili. Ini hanya harga kecil dari perjuangan membela kebenaran. Pahlawan jaman penjajahan juga dulu dianggap anarkis, provokator, pengkhianat dll tapi siap dan menggung semua aktivitas ke pemerintahan kolonial. Nah anak muda harus seperti itu, lihat Soekarno yang menuliskan pledoi pada umur 29 tahun, dia meyakinkan bahwa dia punya prinsip.
Mahasiswa dan LSM yang terdiri dari anak-anak muda harus berani mengambil resiko, menyerang dengan militan dan siap menjadi tameng perjuangan dengan darah, badan dan bahkan nyawa sekalipun. Tolong ini direnungkan.
Pemerintah sudah cukup tegas dalam mengendalikan anarkisme, dan itu harus. sama seperti pemerintah lainnya baik pemerintah kolonial, rezim, republik, otoriter harus mengamankan negara dari semua ancaman instabilitasnya. Dan biarkan semangat muda itu berkibar dengan proses fair yang diberikan. Mereka calon pemimpin yang harus tau resiko hukum agar waktu memimpi nanti akan mengekedepankan hukum sebagai panglima negara ini.
Sekali lagi, hidup mahasiswa yang berjiwa besar dan hidup pemerintah. Jangan berjuang demi sebuah kepentingan opportunis tapi berjuanglah buat kami rakyat Indonesia. Berikan semua jiwa dan ragamu untuk kami.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar